W.E.L.C.O.M.E (^_^)

WELCOME TO MY BLOG - THANKS FOR VISITING - ENJOY YOURSELF HERE - AND KEEP VISITING MY BLOG - MAY GOD ALWAYS GIVES YOU HIS MERCY AMEEN - THANK YOU :)

Senin, 19 November 2012

Pembentukan DNA di Luar Angkasa

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjRitpIreJvehNotOa4w13ENlVjzfijfa-A6XTlwmNspMW7g9qgsM4CKonUZXbmeOUoBSp1hv8jz_MdRPrR05HjowfeqopmQKZm6WL9JcrYYEv3o8HtFaFWiJo1cUK2KJgaKmBC1RypJk0/s1600/578294main1_callahan_cover_illustration-670.jpg
Pernakah terbayang oleh kita bahwa asal usul kehidupan terbentuk dari luar angkasa. Mungkin hal ini terdengar agak aneh, tapi setidaknya penemuan yang dilansir oleh NASA akan menguak misteri ini.
NASA Goddard Space Flight Center, Greenbelt yang diketuai oleh Dr Michael Callahan menemukan asam amino dalam sampel komet Wild 2 dari misi Stardust NASA, di dalam meteor tersebut terdapat berbagai senyawa karbon meteorit dan asam amino yang merupakan
bahan dasar protein.
Sebelumnya para ilmuwan tidak yakin akan hal ini. Kemungkinan batuan meteorit ini terkontaminasi oleh senyawa yang ada di bumi. Tapi penemuan demi penemuan ternyata senyawa organik dalam meteorit tidak terkontaminasi oleh senyawa dari bumi. Ada sekitar 12 batuan meteor yang jatuh ke bumi yang telah diteliti, sembilan diantaranya ditemukan di Antartika yang telah tertutup oleh es. Para ilmuwan menganalisis batuan tersebut dengan metode kromatografi melalui spektrometer.
Hasilnya, tim menemukan nukleotida jenis adenin dan guanin yang merupakan senyawa pembentuk DNA. Selain itu juga ditemukan senyawa xantin dan hipoxantin. Ada dua batuan dari sampel tersebut telah ditemukan senyawa purin, 2,6-diaminopurin, dan 6,8-diaminopurin untuk pertama kalinya. Padahal senyawa 2,6-diaminopurin dan 6,8-diaminopurin hampir tidak ditemukan dalam tubuh mahluk hidup.
Sementara senyawa anorganik yang ditemukan dalam batuan meteor tersebut antara lain hidrogen sianida, amonia, dan air. Senyawa ini adalah bahan baku untuk proses pembentukan molekul organik seperti yang pernah dikemukakan oleh Harold Urey dan dibuktikan oleh muridnya, Stanley Miller.

Sumber : Biology Community

Tidak ada komentar:

Posting Komentar