Kalau ada
yang paling trauma dengan Toxoplasmosis tentulah dia dari kalangan ibu
atau para wanita. Betapa tidak, konon Toxoplasma adalah penyebab
kemandulan wanita atau hidrocephalus pada bayi yang dilahirkannya.
Kucing dan juga hewan-hewan lain dari famili Fellidae seperti
cheetah, leopard dan lain-lain merupakan induk semang defenitif dari
Toxoplasma gondii, penyebab toxoplasmosis. Jadi seandainya di dunia ini
tidak ada kucing dan hewan sebangsanya itu maka parasit toxo pun tak
dapat menyempurnakan siklus hidupnya. Tapi lantas bukan berarti kita
harus “menghabisi” hewan yang disayang Nabi ini. Tidak semua kucing
harus dituduh sebagai penyebab toxoplasmosis, sangat kasihan jika
ternyata mereka harus ditelantarkan. Pun sesungguhnya tak hanya kucing
yang bisa terinfeksi parasit Toxoplasma, karena pada hakekatnya semua
hewan berdarah panas termasuk burung dan mamalia bisa terinfeksi parasit
ini, yaitu sebagai induk semang perantaranya (Intermediate host).
Hanyasaja hewan-hewan intermediated host ini tidak bisa menulari manusia
selama kita tidak mengkonsumsinya. Beda dengan kucing. Karena pada
usus halus kucinglah Toxoplasma menyelesaikan keseluruhan siklus
hidupnya, dan akan dikeluarkan bersamaan dengan feces/kotorannya.
Mungkin karena alasan inilah maka kucing menjadi “sangat berdosa” bagi
sebagian kita sementara sapi, kambing, ayam, anjing dan hewan lainnya
tidak, meski sama-sama punya “bibit” Toxoplasma di tubuhnya. Ini tidak
adil, bukan? Lantas, perlakuan “adil” bagaimana yang seharusnya kita
tempuh agar kucing tak lagi tertuduh dan kita juga terhindar dari
bahaya? Berikut adalah tipsnya:
Toxoplasma juga erat dihubunga-hubungkan dengan “si meong” yang biasa
berkeliaran di sekitar rumah kita. Maka tak heran jika akibatnya si pus lucu yang tak berdosa itu menjadi “kambing hitam” bahkan lebih parah, menjadi “monster” yang dibenci dan ditakuti oleh sebagian orang, terutama ibu-ibu atau para wanita tadi. Sebenarnya apa sih Toxoplasmosis itu? Dan benarkah tuduhan yang ditujukan pada kucing sebagai penyebab timbulnya Toxoplasmosis pada manusia? Tulisan ini mencoba menjawab keresahan yang ditimbulkan akibat kurangnya